PENGARUH SITUS JEJARING TERHADAP PELAJAR
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
Nama : Machfud Ilahi
Nim : 11251104745
Dosen Pembimbing : Asnah Faizah
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2013
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah banyak memberikan kasih sayang sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan dari membuat makalah ini yaitu untuk memupuk kesadaran kita.
Saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing atas arahan dan bimbibingannya, dan orang tua yang selalu memberikan dukungan serta teman-temanku semuanya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah ikut membantu yang mana penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu. Oleh karna itu penulis mohon ma’af sebesar-besarnya jika didalam makalah yang sederhana ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.Penulis juga menerima kritik serta saran yang membangun dengan hati yang besar.
Tak ada Gading yang retak, apabila ada kata-kata yang tidak baik dan ada kekurangan dalam penulisan makalah ini,penulis mohon maaf. Saran dan kritikan dari Dosen dan teman-teman sangat saya butuhkan dalam penulisan ini
Pekanbaru, 19 Okt 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia maya adalah dunia yang tak mengenal batas, dunia yang bisa menjebak seseorang menjadi orang tak sadar. Mungkin ini adalah salah satu akibat dari majunya zaman yang semakin tak bisa dihindari. Salah satu yang bisa kita nikmati dalam dunia online adalah situs jejaring sosial, yaitu tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu individu dengan individu yang lain dalam sebuah komunitas.
Komunitas itu memberikan banyak tawaran pada anggotanya untuk menjalin berbagai hubungan antara yang satu dengan yang lain, antara A dengan B. Semakin banyak situs jejaring sosial yang yang ada di bumi ini, semua menawarkan sesuatu yang menarik. Mungkin ada kesamaan tapi juga ada perbedaan antara situs jejaring sosial yang satu dengan yang lain, misalnya Plurk dengan twitter, atau Facebook dengan Friendster.
Selain itu situs jejaring sosial telah merambah ke dunia pelajar di Indonesia yaitu melalui pelajar, seperti yang peneliti lihat di Negara Indonesia, hal ini diakibatkan oleh perkembangan teknologi sehingga menimbulkan rasa ingin tahu pelajar menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga harus bisa membedakan antara situs jejaring yang positif dan negative. Bahkan banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk mencari teman didunia maya.
Sehubungan dengan masalah tersebut diatas, penulis terdorong untuk membahas makalah dengan judul : PENGARUH SITUS JEJARING TERHADAP PELAJAR.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
- Mengapa pelajar SMA umumnya tertarik pada situs jejaring?
- Berapa banyak pelajar SMA yang memiliki situs jejaring?
- Apa pengaruh bagi pelajar SMA situs-situs di internet ?
Bagaimana dampak positif dan negatif dari Internet di mata pelajar atau Remaja?
Dampak positif
- Pelajar dapat menjari tugas di internet.
- Pelajar dapat berkomunikasi dengan teman-temannya.
Dampak negatif
- Pelajar bisa kecanduan dalam berinternet.
- Dapat menimbulkan ketidak keseriusan dalam belajar di sekolah.
- Dapat mengakibatkan pergaulan bebas yang mengenal dari internet
1.3 Tujuan Penulisan atau Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain :
- Untuk mengetahui apakah semua siswa SMA bisa memakai internet.
- Untuk mengetahui apakah siswa menggunakan internet secara baik.
- Untuk mengetahui berapa banyak pelajar SMA yang memiliki situs jejaring.
1.4 Metode Penulisan atau Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Ovservasi
- Wawancara
- Internet
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Situs Jejaring
Pada awalnya sebuah organisasi ekonomi dunia di Davos telah menciptakan versi beta, yaitu situs jejaring sosial yang pertama kali dibuat oleh Mark Zuckerberg, Vladimir Putin dan Koan Finna pada tahun 1998 untuk tempat bertukar pikiran antara orang-orang hebat didunia dan memperkenalkan barang jualan antar perusahaan.
Akhir-akhir ini marak bermunculan berbagai situs jejaring, salah satunya yang saat ini populer adalah Facebook. Menurut versi www.toptenreviews.com, Facebook menduduki peringkat pertama dalam rating untuk semua aspek. Yaitu demografi, profil, keamanan, fitur jejaring, pencarian dan dukungan teknik.posisi kedua ditempati MySpace, lalu peringkat ketiga oleh Bebo, keempat oleh friendster dan kelima Hi5.
Situs Jejaring
Dari penelitian yang dilakukan oleh Firma Demos menilai bahwa pekerja yang menggunakan situs jejaring sosial sangat membantu bagi mereka untuk menjalin relasi dan mencari konsumen untuk membantu produk yang ditawarkan oleh perusahaan dimana dia bekerja.
Peter Bradwell peneliti asal Demos mengatakan bahwa perusahaan harus mengizinkan pegawainya untuk menggunakan situs jejaring sosial. Karena selain untuk bermain, situs ini bisa menolong pegawai untuk mengenalkan inovasi produknya, sehingga mampu mendongkrak penjualan.
“Melarang Facebook atau YouTube maka mustahil bagi perusahaan meningkatkan penjualan, dan konsumen yang banyak. Karena pada kenyataannya Facebook sangat-sangat membantu,” (Peter Bradwell:14).
Friendster adalah situs jejaring terbesar di dunia dengan market pasar terbesar adalah negara-negara di Asia. Banyak sekali kelebihan dari friendster yang membuatnya unik dan terus dijadikan orang untuk berhubungan satu sama lain. Kelebihan friendster terletak pada kemudahan pengoperasian. Halaman data diripun sangat variatif, karena semua tergantung dari kita sang pemilik yang mengutak-atik halaman tersebut semenarik mungkin. Nah kekurangan dari friendster adalah blognya memiliki fitur yang terbatas dan seadanya. Jadi bagi para blogger, pasti merasa blog friendster kurang representatif untuk menyalurkan hobi dan bakat. Kekurangan kedua adalah kita tidak mengetahui dengan pasti siapa saja rekan-rekan kita yang sedang on line, meski pada halaman home ada daftar orang-orang yang up date, namun data itu tidak bisa kita jadikan patokan untuk berinteraksi dengan rekan kita yang sedang on line.
Begitupun untuk mengajak orang untuk menjadi teman kita, ada beberapa tahap yang membuat kita malas mencari teman jika kita ingin mengajak orang lain untuk berteman. Meski begitu fitur group pada Friendster cukup lengkap karena kita bisa berinteraksi layaknya forum dan semua orang bisa turut bergabung dengan group kita meski untuk melakukan itu semua kita harus menginvite satu persatu orang yang memiliki friendster.
2.2 Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian “Deskriptif”. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Dalam penelitian deskriptif, peneliti ingin mengetahui tentang :
- Minat pelajar SMA untuk ingin tahu tentang situs jejaring
- Banyaknya pelajar SMA yang memiliki situs jejaring
- Kapan dan dimana pelajar SMA mengakses situs jejaringnya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut :
Penelitian di kalangan Pelajar :
Pelajar SMA memiliki situs jejaring dikarenakan :
- Diajak teman-temannya mendaftar situs jejaring.
- Melihat iklan dari Koran, majalah maupun internet.
- Ingin memiliki banyak teman.
Agar dapat menarik siswa untuk membuat situs jejaring antara lain :
- Memamerkan keunggulan dari situs jejaring kepada teman yang belum punya.
- Memperkenalkan manfaat dari situs jejaring kepada pelajar SMA.
- Peran serta guru teknologi informasi dan komunikasi terhadap situs jejaring bagi pelajar SMA.
3.2 Saran
Saran untuk peneliti
Mengingat pelaksanaan penelitian ini baru berjalan sepekan sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal, oleh karena itu peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapat temuan yang lebih baik dan lengkap.
Supaya jangan lama-lama berinternet karna berinternet itu menghabiskan uang dan membuat kita tidak mau belajar lagi.
Instrumen observasi dan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini masih merupakan instrument yang tingkat validitasnya belum memuaskan. Maka peneliti berikutnya dapat mencoba dengan instrument yang lebih baik (standar).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. et.al. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Skripsi. Bandung: Alfabeta.
http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=ad79472d&cb, Minggu, 24, Mei, 2009.
www.weforum.org/en/index.htm, Selasa, 03, Februari, 2009.
0 comments:
Posting Komentar